Articles

Alam adalah Universitas Terbuka (12)

Banyak hal yang dapat kita dapatkan dari alam. Ilmu tidak hanya didapatkan dari dunia perkuliahan yang masih begitu sempit lingkupnya. Komunikasi adalah hal yang sangat penting untuk mendapatkan ilmu dari universitas terbuka. Ketika seseorang menjadi semakin terfokus pada satu keilmuan, sering hanya terfokus pada masalah keilmuannya saja. Padahal komunikasi dengan berbagai tipe orang akan meningkatkan wawasan. Bukan hanya omong kosong yang diobrolkan, dan tidak berfikir bahwa siapa yang berbicara namun apa yang dibicarakannya. Berkomunikasi dengan orang di jalan akan menambah ilmu, berkomunikasi dengan pedagang akan mendapatkan ilmunya orang berdagang, berkomunikasi dengan akademisi akan mendapatkan ilmunya orang menjadi akademisi, berkomunikasi dengan tokoh religi akan mendapatkan wawasan tentang keagamaan, berbicara dengan dokter akan mendapatkan wawasan tentang kesehatan, berbicara dengan anak yang lebih muda akan tahu perkembangan anak muda, berbicara dengan tukang parkir akan mengerti bagaimana pemikiran mereka, berbicara dengan petani akan belajar dari keluhan-keluhan mereka menjadi petani. Semua komunikasi tanpa batas ini kita butuhkan untuk modal untuk membuat lebih baik ketika suatu saat kita berkecimpung di dalamnya. Sebenarnya, kecimpung pun dapat dibuat menjadi hal yang tanpa batas jika orang mau keluar dari zona nyamannya. Menjadi orang yang “borderless” atau tanpa batas diri akan memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan siapapun. Berusaha menyambungkan kesukaan topik lawan bicara juga bukan hal yang sangat mudah. Oleh karena itu kita belajar untuk mendengarkan. Apa yang kita dengar, kita pikirkan dan berikan respond yang membuat senang lawan bicara. Dengan begitu, kita akan saling berbagi ilmu, kita akan mendapatkan ilmu, lawan bicara juga akan mendapatkan ilmu dari kita. Dalam mendengarkan setiap perkataan orang secara borderless akan meningkatkan resiko kita untuk masuk ke dalam dunia perkataan tersebut. Oleh karena itu kita harus pandai-pandai dalam memilih informasi yang kita dapatkan sebagai ilmu.

Dengan berbicara dengan semua orang secara komunikatif akan meningkatkan luasnya jaringan yang nantinya mungkin akan membuka jalan. Kemungkinan masa depan akan menjadi orang lain akan terdukung dengan ilmu yang kita dapatkan dari komunikasi yang baik. Misal dalam suatu kegiatan sosial kita sangat dianjurkan untuk menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat. Selama ini kita berbicara dengan orang yang mempunyai visi yang sama, pendidikan dasar yang sama, bersekolah di kampus yang sama, bekerja dengan orang-orang yang sama. Ini tidak heran jika membuat kita akan mudah berkomunikasi. Namun, apakah banyak dari orang-orang kampus ini, orang-orang dalam dunia kerja yang sama ini yang mampu berkomunikasi dengan baik dan menyerap ilmu dari masyarakat sekitar yang memiliki latar belakang yang berbeda. Maka menjadi orang yang “out of the box” sangat diperlukan untuk mendukung karir. Bayangkan jika kita memiliki sebuah business yang memungkinkan untuk berbagai pelanggan yang datang memiliki latar belakang yang berbeda. Atau saat menjadi pimpinan dalam sebuah perusahaan, ilmu untuk mengerti berbagai macam orang sangat diperlukan. Kita tidak akan tahu siapa yang akan kita temui di masa depan. Oleh karena itu dengan berkomunikasi dengan siapapun akan melatih untuk menjadi orang yang komunikatif dan meluaskan opportunity masa depan.

How Accountant can be A Sociable Person (11)

As accountants, they deal with budgeting process. They make financial plan and financial report. Through this, they can determine targeted bottom line and report actual bottom line. They know how the value of money is increasing. But, this is not only the aspect what they deal with. They understand how much money that is plotted to certain social responsibilty in the sense of company finance. In case of public budget, they understand how much money that is plotted to health, education, fund for low economic society etc. All of them are in the sense of social activity. They know that the government budget cannot be enough to boost the growth of social welfare. Through that, they are thinking deeply. How sad is the condition. Without any willingness to the money holder to share their money, government is getting in difficulties. This is way it is really urgent for non profit organization to gather the fund together with government to grow the social welfare. It could be the youth organization, all age organization, and event universal organization. Developing a social activity will have significant impact to the growth of social welfare.

Look from A Positive (10)

Banyak kritikan terhadap tokoh tokoh yang ada di negeri ini. Namun mereka telah banyak juga melakukan hal hal yang meningkatkan kualitas bangsa.

Seperti halnya saat kita menyorot bakrie dengan perusahaannya yang sangat besar. Dengan adanya perusahaan tersebut, telah banyak menciptakan lapangan pekerjaan di Indonesia. Ada lebih dari 5000 orang yang bekerja di perusahaan Bakrie group. Memang jika adanya pajak yang tak terbayarkan itu terlihat negatif. Dan memang hampir semua bisnis ingin meminimalisir jumlah pajak yang dibayarkan. Mengapa perusahaan besar membayar pajak lebih besar karena ini merupakan fungsi meratakan kesejahteraan. Selain itu perusahaan besar pastilah lebih banyak menggunakan fasilitas publik seperti jalan antar kota yang telah digunakan oleh truk truk besar.

Kembali ke angka lebih dari 5000 orang telah di karyakan. Kita bandingkan dengan angka pajak yang tak dibayarkan. Menciptakan lapangan pekerjaan adalah tindakan yang sudah sangat mulia. 5000 orang yang biasanya menafkahi 2 orang. Sehingga pengaruhnya menjadi 15000 orang yang kelangsungan hidupnya tergantung pada perusahaan bakrie. 15000 adalah 0.006 % dari total jumlah penduduk di Indonesia. Memang prosentasenya kecil dalam hitungan orang. Namun dalam hitungan total income yg didapat oleh karyawan bisa jadi angkanya lebih signifikan.

Mengkaryakan adalah hal yang baik, akan lebih baiknya jika mengkayakan. Dalam jasanya orang yang telah mengkaryakan belum tentu akan membuat orang lebih bahagia, atau ada kalanya orang yang dikaryakan adalah orang yang terjebak. Tekanan kerja yang tinggi dan adanya ikatan kerja yang mengharuskan pembayaran denda jika karyawan mengundurkan diri. Pada hakikatnya dengan mengkaryakan akan membuat orang beraktifitas lebih produktif. Namun jika sebuah perusahaan mampu mengkayakan karyawannya ini akan menjadi lebih baik lagi, karena kesejahteraan akan lebih merata.

Bayangkan jika tidak adanya perkembangan yang pesat dengan perusahaan di Indonesia, berapa angka pengangguran yang masih tetap dan tidak akan pernah menurun. Hal ini terjadi karena mental yang sudah salah didik menjadi malas dan tidak mau berdikari. Mereka yang tak menjadi karyawan pastinya akan menjadi pengangguran. Padahal itu bukan harga mati. Masih banyak hal yang dilakukan oleh seorang yang bukan karyawan seperti melakukan bisnis, membuat karya karya seni, menulis. Semua ketrampilan ini sudah dibekali secara matang sejak sekolah dasar. Kedengarannya sangat malas sekali jika kadang ada opini yang menyalagkan sistem pendidikan indonesia. Karena dari masyarakatnya pun juga harus punya keinginan untuk berubah.

Padahal mereka mampu berdikari, berdiri di tanah air kita sendiri yang disebutkan oleh seorang pahlawan bangsa Soekarno. Dengan adanya produktifitas di daerah lokal, maka ekonomi desa akan berkembang tanpa adanya pemodal asing. Mereka akan belajar mandiri langkah demi langkah untuk mengejar ketinggalan. Memang hal ini juga baik jika memang dapat dilakukan secara serentak di tanah air kita. Belajar berdikari dengan inovasi inovasi dan modal kecil yang dengan keuletan dapat berkembang sehingga dapat menjadi seorang pemodal besar asal Indonesia di luar negeri.

Ideologi berdikari adalah baik jika keadaan belum terlambat, namun jika keadaan sudah terlambat memang bangsa ini membutuhkan tamparan yang keras untuk menjadi lebih baik. Dengan tidaknya berdikari lagi, sekarang banyak orang yang hanya dapat melihat gedung gedung bertingkat di ibukota pertiwi. Gedung itu memang besar, Negara ini terlihat mewah namun itu milik siapa. Siapakah pemilik surat berharga yang diperjualbelikan di pasar modal tersebut, siapakah yang mendapatkan keuntungan tak normal terbesar.

Memang benar kita seperti hidup tidak merdeka di tanah sendiri, hanya ada namanya saja bahwa negara ini ada dengan nama Indonesia. Namun sementara kalimat diatas dapat kita kesampingkan dahulu untuk mengejar ketinggalan bangsa dari bangsa lainnya. Tidak apa jika pemodal asing semakin banyak. Rakyat akan belajar bagaimana kompetisi ini bebas secara global di dunia yang datar ini, tanpa batas, dan akses pun tanpa gerbang. Tanpa adanya kompetisi tampaknya bangsa ini akan malas karena dimanjakan oleh kekayaan alamnya yang semakin lama akan habis di jual secara mentah.

Dengan adanya perputaran modal yang sangat cepat, perkembangan yang cepat, orang dituntut untuk belajar, bergerak cepat dan tidak malas untuk mempelajari. Jika semua masyarakat mampu belajar di tempat bekerja yang kebanyakan pemodalnya adalah asing, maka tentunya akan sanggup menyerap ilmunya, sehingga akan mampu berdikari pada suatu hari. Ini semua tinggal kekompakan bangsa ini untuk belajar dan tidak selamanya ditidurkan tanpa kreativitas dan berdikari untuk membuat sesuatu hal yang baru dengan sumber permodalan bangsa sendiri.

Beberapa pengusaha Indonesia sudah mulai banyak yang tampak sebagai pemodal besar dan mempunyai holding company seperti Bakrie, JK, Tommy Winata, Tahir dan masih banyak lainnya. Model output seperti ini tentunya yang perlu dibentuk di Indonesia, sehingga semakin banyak konglomerasi semakin banyak pajak yang akan dibayarkan.
Investor asal Indonesia yang mampu bersaing dengan Investor asing dan bahkan mengembangkan kepemilikan sahamnya di luar negeri. Dengan begitu, economic zone Indonesia semakin luas, tidak hanya luas wilayahnya tapi luas zona ekonominya dan tinggi ilmunya.

Business is A Service of Measurement (9)

Business is service of a measurement. We divide into two important words which are serving and measurement. Every single product you sold need a measurement. You serve people with the best size fit their needs and comfortability.

You may sell clothes, you need to measure the height, length and width. You may sell food, you need to measure the recepee. If a chef made put wrong proportion ingradients in their food, the taste might be undelicious.
You may sell a house, you need to measure the rooms. People might not like the rooms which are not accomodate their needs in using the room for their activity. The free space might be to narrow or too wide.

Therefore, if a business want to achieve the target, they should maintain the accuracy and involve some consideration to measure. Businessman might lenghten the life of their company by controlling the quality on their measurement. Some said that business is about the design. But each design always involve measurement. It is because the best measurement create a beauty, taste, comfortability.

Basically, people pay a product for the professionalism in measurement. People which pay only the product that is not fit them will create a customer regret which decrease the value of its product. Some arguments against this thought such as people might buy the brand not the measurement to show the social status. Creating a brand itself need a measurement, they need to measure the market and their way of branding. If branding is not measured proportionately, the branding will failed. Since branding might have risk that the marketing might over.

Every single business is a service typed of business. Some theories said that business can be service or manufacturing. Basically, all the way business exist is depend on the service provided to the client. And we can derived a client into several types of clients, it could be external client or internal client. External client are customers who independently by the product of the firms, internal clients are the all the stakeholders influencing the sustainability of the firms.

If people said that business could be manufacturing typed of business, there is no workers. Employee who work to manufacture the product do their services. They serve the customers indirectly by producing the goods. If every workers can think that they work to serve their final customers, then they are assumed to have passion in their work. The motivation is not only about their received salary. They are motivated by their customer satisfaction. To create this feel, company needs to shows the buyer proud expression of using or consuming the product. Again, business is a service because people basically also using the product by consuming or the other way around.

Masyarakat Pasar (8)

Masyarakat pasar adalah masyarakat yang melaksanakan kegiatan jual beli dan tawar menawar. Tawar menawar adalah ciri khas dan menjadi keunggulan pasar tradisional. Pasar ini merupakan lokasi yang bebas dan menarik bagi masyarakat. Yang menjadi menarik lagi adalah hal tawar menawar mulai dari senilai 1000 rupiah. Angka ini terlihat kurang berharga untuk anak muda masa kini. Padahal kita lihat pada keuntungan beras petani lokal adalah berkisar 500 rupiah paling rendah dan tidak sampai 2000 rupiah.

Jadi hal tawar menawar mempunyai landasan yang kuat untuk memenangkan hal yang kecil. Sungguh menarik melihat interaksi di pasar tradisional. Tawar menawar ini pun menghasilkan nada tinggi dari pelakunya. Pembeli dengan seenaknya bermain dengan harga. Penjual akan kecewa ditinggalkan oleh calon pembeli. Dalam hawa yang tidak senyaman supermarket, pelaku pelaku ini kerasan melaksanakan kegiatan dengan antusias.

Ekonomi pasar tradicional ini lebih stabil ketika crisis global melanda Indonesia. Hal ini terjadi karena dampak yang merembet berasal dari transaksi pasar modal. Transaksi pasar modal ini menjembatani bagi pemodal asing untuk melakukan bisnis di Indonesia. Sehingga sudah ada benang merah antara perusahaan besar di indonesia dan asing. Selain itu juga bisnis skala besar melakukan transaksi antar negara. Hal ini membuat keadaan ekonomi negara yang sangat bergantung pada nilai mata uang asing dan stabilitas ekonomi asing.

Kita melihat pasar tradisional yang interaksi jual beli ini dari lokal untuk lokal. Jagung yang ditanam di desa dan pengunungan di jual untuk masyarakat Indonesia sendiri. Sirkulasi dari bibit jagung sampai pembeli dilakukan di dalam zona lokal. Tidak adanya intervensi pemodal asing dan penanaman modal asing. Modal pun berasal dari hasil transaksi jual beli. Pasar tradisional akan tetap ramai pengunjung walaupun keadaan ekonomi dunia melemah. Memang untuk krisis yang sangat parah, pasar tradisional akan terkena dampaknya, namun setelah melalui proses yang panjang.

Mengintip Karir Melalui Jendela Technology (7)

Berbagai media telah diproduksi oleh perusahaan IT dari berbagai kalangan dunia. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan kecepatan penyebaran informasi yang bersifat tanpa batas. Sudah terlihat dari berbagai search engine dan social media yang dikunjungi dari segala usia. Media inilah yang kita panggil sebagai jendela technology.

Banyak yang bergabung di social media sebagai sarana sosialisasi ada pula yang hanya ikut ikutan saja. Kadang kita terjebak dalam serunya berinteraksi secara virtual sehingga kita bersikap acuh pada lingkungan yang nyata. Penggunaan produk IT seperti google dan sosial media menjembatani kita untuk melangkah kedepan ketika kita memanfaatkannya dengan benar.

Mengintip karir adalah salah satu aktivitas yang dapat kita lakukan melalui media sosial. Kita dapat melihat perkembangan di luar sana yang jauh dari jangkauan mata kita. Kita dapat melihat perkembangan teman teman, ataupun orang lain yang tentunya belum kita kenal benar. Kita dapat membandingkan antara umur dan capaian. Dengan melihat sosial media, kita dapat membandingkan seberapa jauh tingkat progress kita dengan waktu yang telah dicapai.

Hal ini otomatis akan menuntun kita untuk berfikir, apakah yang kurang dari perkembangan kualitas diri kita. Ketika melihat sosial media, kita akan melihat bagaimana orang besar berkomunikasi, melihat dimana orang orang itu bekerja. Sehingga kita dapat mengulik informasi itu. Oleh karena itu teman dalam sosial media juga sangat menentukan perkembangan.  Membiasakan dengan diskusi yang berarti dan mengandung informasi yang baik akan membuat bahasan kita dalam sosial media lebih mendukung apa yang akan kita capai.

Informasi yang kita lihat dan kita baca dengan saksama melalui informasi yang ada akan secara tidak langsung meningkatkan semangat dan motivasi untuk lebih berkembang.

Find It True: Foreign and Nationalism (6)

Apakah salah dengan mengikuti model asing?
Dari cara berpakaian sehingga membeli produk-produk asing. Hal ini merupakan proses shifting. Idealisme nasionalis tidak tertutup pada pembelian produk asing. Justru dengan membeli produk asing kita belajar bagaimana mereka mempunyai selling power yang tinggi. Kita akan mengerti bahwa sebenarnya produknya adalah sama persis khususnya dalam produksi pakaian. Dengan budaya konsumtif dengan produk produk asing, kita akan mulai mengidentifikasi bahwa sebenarnya bahan yang digunakan berasal dari indonesia. Proses supply chain yang superior dimiliki oleh perusahaan asing membuat selling power yang lebih tinggi. Apakah perilaku konsumsi produk asing akan berlaku selamanya. Ataukah kita akan melakukan shifting menjadi enterpreneur yang akan memotong proses sirkulasi yang meningkatkan selling power itu. Ini adalah pilihan masing-masing.

Coba kita melihat teman-teman kita yang sering membicarakan mode terkini. Justru  kadang merekalah yang memulai kesadaran untuk memproduksi barang barang khas dalam negeri. Pengalaman yang mereka miliki untuk mengkonsumsi barang asing ini membuat mereka sadar bahwa sebenarnya bangsa indonesia punya cukup banyak source untuk memproduksi. Banyak enterpreneur muda yang mengembangkan bisnis dengan konsep replikasi. Konsep ini adalah proses menuju adanya sebuah ke khasan produk yang dimiliki oleh pemuda bangsa.

Pelajaran yang mereka dapatkan dengan mengkonsumsi ini menjadikan inovasi mereka tak terbatas. Konsep replikasi menjadi awal mula bergeraknya bisnis yang kompetitif dalam pasar global. Dengan menyadari adanya replikasi ini mereka berusaha mencari perbedaan yang akan menjadi bargaining power yang tinggi.

Menjadi pribadi yang lebih flexible menjadikan kita belajar banyak hal untuk tidak idealis dengan konsep nasionalisme. Kadang orang menjadi tertutup dengan perkembangan global. Namun dengan mengikuti adalah hal yang  tidak buruk untuk mempelajari. Dengan adanya kecintaan yang parah terhadap produk asing, kita akan mulai mengulik apa yang kita cintai, dari semua prosesnya.

Dengan rasa cinta yang belum tersadarkan ini akan membuat orang mengerti bahwa hal yang mereka cintai bukanlah hal yang spesial lagi. Mereka menjadi cinta terhadap produk dikarenakan oleh sesuatu yang menjadi asal dari rasa cinta itu. Indonesia adalah sesuatu itu. Sirkulasi bahan produksi dan sumber daya manusia yang murah adalah sumber produk produk yang dijual oleh perusahaan asing. Ini berasal dari Indonesia.

Dengan mengerti bahwa asal dari barang yang dikonsumsi maka kita akan melakukan shifting bahwa ternyata kita mempunyai hal yang tidak kalah dengan negara lain.

Bayangkan jika kita membeli pakaian sampai makanan, semua sumber daya ini berasal dari Indonesia. Apakah selamanya kita akan membeli sesuatu dengan tingkat keuntungan 500 % dan keuntungan ini menjadi pemasukan dari asing. Padahal kita sendiri dapat mendapatkannya harga yang lebih murah dari negara ini.

Banyak orang berdalih dan tersugesti bahwa memang kualitas itu dijaga. Padahal yang bergerak melakukan operasional menjaga kualitas sebuah produk di lapangan adalah orang indonesia. Sebenarnya hal ini bisa di pindah dengan replikasi kualitas kontrol yang dimiliki asing. Kembali dengan rasa cinta tadi ini membuat orang akan mengulik bagaimana produksi asing bisa berkualitas. Dengan pembelajaran ini membuat kita sadar bahwa ternyata semua kita miliki.

Seperti berkembangnya china. Apakah cina memproduksi elektronik dengan ke khasan mereka sendiri. Sering kita jumpai barang replika. Justru pasar replika ini luas. Pada akhirnya china memulai menampakkan produk dengan ke khasannya akhir akhir ini.

Dengan begitu masuklah dalam dunia global, ikuti permainannya, belajar dari dalamnya, dapatkan ide idenya, jadikanlah kita umat bangsa indonesia sebagai trend setter bagi dunia. Karena kita akan mengerti bagaimana cara memenangkan kompetisi global yang kita ikuti.

Derajat Kesehatan Masyarakat Pohuwato (5)

Masalah kesehatan sangat erat kaitannya dengan kualitas sumber daya manusia. Dukungan fasilitas utama dan pendukung dalam bidang kesehatan sangat penting untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Gambar 4.4 menunjukkan masih rendahnya dukungan fasilitas pendukung kesehatan berupa apotek dan toko obat. Dalam kurun waktu 5 tahun jumlah apotek memang bertambah, namun hingga akhir 2009 jumlahnya hanya 7 apotek. Padahal Kabupaten Pohuwato memiliki 13 kecamatan. Berarti untuk 1 apotek rata-rata harus melayani kurang lebih 2 kecamatan. Sedangkan untuk toko obat tidak terlihat peningkatan yang signifikan, bahkan sempat berkurang di tahun 2007. Namun di akhir tahun 2009, jumlah toko obat mencapai 6 toko.

Gambar 4.4 Jumlah Apotek dan Toko Obat di Kabupaten Pohuwato, 2005-2009

Drj ph

Masalah utama dari dukungan fasilitas utama dan pendukung ini adalah tidak meratanya lokasi apotek dan toko obat. Untuk apotek hanya tersedia di 3 kecamatan, yaitu: Kecamatan Marisa, Kecamatan Buntulia, dan Kecamatan Paguat. Untuk toko obat hanya tersedia di 5 kecamatan; yaitu Kecamatan Popayato, Kecamatan Popayato Timur, Kecamatan Marisa, Kecamatan Randangan, dan Kecamatan Taluditi. Kecamatan lainnya bahkan tidak memiliki apotek maupun toko obat.

Fasilitas pendukung berupa rumah sakit dan pusat kesehatan di Kabupaten Pohuwato relatif tidak menunjukkan peningkatan signifikan dalam kurun waktu 5 tahun (lihat Gambar 4.5). Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan pos pelayanan terpadu (posyandu) peningkatannya cukup tinggi melebihi 100% dalam 5 tahun terakhir. Pertumbuhan fasilitas kesehatan lainnya masih sangat kurang. Bahkan jumlah pondok bersalin desa (polindes) dan puskesmas pembantu (pustu) justru turun. Jumlah puskesmas keliling (pusling) dan rumah sakit tetap, yaitu 7 unit untuk pusling dan 1 unit rumah sakit.

Gambar 4.5 Jumlah Rumah Sakit dan Pusat Kesehatan di Kabupaten Pohuwato, 2005-2009

Untitled

Dukungan tenaga medis di Kabupaten Pohuwato masih jauh dari cukup (lihat Gambar 4.6). Hingga tahun 2009, jumlah tenaga dokter di Kabupaten Pohuwato hanya 19 orang. Berarti untuk 1 orang dokter rata-rata melayani 1-2 kecamatan. Begitu pula untuk tenaga perawat dan bidan. Untuk perawat hingga akhir tahun 2009 hanya tersedia sebanyak 81 orang, berarti untuk 6-7 perawat harus melayani 1 kecamatan. Untuk bidan hingga akhir tahun 2009 hanya ada 52 orang. Artinya, 1 kecamatan rata-rata dilayani oleh 4 bidan. Dukungan tenaga medis sangat penting dalam dukungannya terhadap kesehatan masyarakat.

Gambar 4.6 Jumlah Rumah Sakit dan Pusat Kesehatan di Kabupaten Pohuwato, 2005-2009

Untitled 1

Hanging Out Productivity (4)

Merubah dengan menyibukkan, menjatuhkan, dan memotivasi (3M). Dalam merubah sebuah kelompok bermain untuk menjadi lebih produktif adalah dengan memasukkan ide hal hal yang positif ke dalamnya. Sehingga bahasan ketika nongkrong pun mempunyai sebuah arti yang lebih dan bermanfaat. Justru dengan menggunakan kekuatan yang akrab inilah nantinya pemuda pemuda yang mempunyai hobby nongkrong inilah yang akan mempunyai afiliasi yang kuat untuk mewujudkan aksi yang nyata untuk sosial di lapangan.

Pembentukan sebuah organisasi yang kuat dapat berawal dengan menyatukan visi yang dapat mengakomodasi keinginan dari setiap anggota diskusi. Sehingga, meja formal dengan rapat yang ditata rapi bukanlah satu satunya jalan untuk melakukan sebuah perubahan yang besar untuk negara kita. Sekarang kita melihat berapa banyak pemuda yang menghabiskan waktunya untuk nongkrong, sosialita dan membahas hal hal yang sekiranya mungkin untuk sebagian orang bisa dikatakan bahasan yang tak penting. Namun, kadang sebenarnya bahasan yang tak penting itu yang membuat akrab, setiap orang akan mengeluarkan ide idenya tanpa dimanipulasi secara polos ketika berbicara santai.

Nah dengan adanya niat untuk membicarakan hal hal yang positive ketika nongkrong, maka pemuda pemuda ini akan mencari cari hal yang positive yang dapat dilakukan. Sebenarnya setiap manusia menginginkan untuk melakukan hal yang produktif dan bermanfaat namun kadang mereka tidak menemukan tempatnya yang cocok. Definisi cocok disinipun akan melebar jika kita bahas lebih lanjut. Melakukan kegiatan positif banyak pilihannya, bisa melakukan bisnis bersama, komunitas, forum, organisasi, atau kegiatan yang bersifat individu seperti mengikuti lomba-lomba, menjadi asisten dosen, hobby fotografi, berjualan kaos, melakukan kerja part time di luar kampus.

Semua hal-hal positive ini dapat dilakukan. Namun kadang orang melakukan suatu hal hanya mempertimbangkan short time, ikut ikutan dan hilang arah. Namun orang juga dapat menemukan arah kedepan ketika seseorang mengkuti sebuah kegiatan. Jadi memang untuk menjadi seorang innovator awalnya juga menjadi pengikut untuk mempelajari lebih dalam, sehingga setelah semua wawasan yang dimiliki itu cukup, maka seseorang akan menjadi innovator sejati. Walaupun memang arti innovator untuk setiap orang mungkin akan berbeda.

Dalam merubah pola kegiatan yang lebih positive dimulai dengan ngobrol ketika nongkrong. Ketika nongkrong itulah tempat dimana kita dapat saling mengoreksi sudah sampai mana kita diantara teman teman kita yang lain. Inilah tempat untuk saling mengingatkan. Mungkin awalnya adalah dengan bercanda saling mengejek ketika salah satu teman kita kurang produktif. Atau teman kita mengejek ketika kita kurang produktif.

Hal ini secara tidak langsung akan membuat kita sadar ketika ada follow up setelah nongkrong. Jadi kegiatan nongkrong dapat menjadi titik kemajuan yang akan kita capai, dengan adanya motivasi bahwa untuk nonkrong dikemudian harinya sudah membawa ilmu baru diskusi baru, posisi baru, sehingga akan ada ejekan ejekan baru untuk lebih meningkatkan kualitas kedepannya.

Hal ini secara tidak langsung juga disebut career mentoring., dengan diskusi keseharian yang tidak formal namun kita bawa ke dalam diskusi yang pintar dan berbobot, akan menambah kualitas keilmuan yang kita dapat dari pergaulan di rumah dan dunia perkuliahan. Kita akan mengerti pemikiran dari berbagai sudut pandang orang lain mengenai apa yang kita pelajari.

Small Medium Enterprise (SME) Association in Bantul (3)

SME’s in Indonesia facing some problems in many cases. Actually, Indonesian have many ideas to be developed, but one factors will influence others such as Human Resources knowledge, Capital and Market.

Based on our conversation with the Craft Making Association Leader in Manding area Bantul, we can see that providing loans and the training only is not enough for SME’s to grow prospectively. Then, He said that one factor that should be considered by the government such as policy for foreign business established in Indonesia.

Dating back to 1957, many Manding people are working at the Palace to make the horse carpet. From there, they learn how to make something from leather. After that they develop their own business in Manding by making shoes and bag there. There was around 200 production house that produce the exported commodity such as leather bag.

After, years from that time around 1990’s, government opened the local area to foreign investors. At that time, they are purely importer, but after, they buy land area, acquire some business and build factory in Manding. As the consequences, it kills the SME in Bantul.

Let illustrate, SME with only around 50 million rupiah capital should compete with the billionaire capital from foreign. After that SME in Bantul loose the export market, since the foreigner have already establish there, they do not need to buy export product, they can produce by themselves, and deliver to their country for market, of course they can reduce the cost much, and the locals does not get any profit

It kills the Locals, since the income from export has been already remove by the foreign factory enters the village and destroy the current market competition. Imagine that from 200 craft maker before 1963 reduce to only 43 craft maker, how sad the condition is?

Building Solidarity with High Quality Output (2)

Making team for any purpose is not easy as you imagine, need efforts, need to be patient, need to knows, need to listen, need to keep looking and need to convince that those team will be solid in the end. Organisation involve many people coming from different background, different idea and different personality. Then, it needs a leader to unite all of the diversity. The function of the leader become really important here as the mediator, facilitator & keep in track. Those wise and truly excellent leader will always try to encourage the diverse to work together, to understand and listen each other. Truly excellent leader will not use the words expelled as the solutions. Build the team from the raws, from 0, from many people might not know each other, from people that have opposite direction. Those the Leader can be called as excellent leader if they can transform from unstructured and un solid team to be structured and solid one. Not only Output as the indicator of excellent Leader since somehow build a solid team with high quality output is not that easy. There is a common condition when a leader force subordinates to do something to improve the quality of outputs, but then, the subordinates feels intimidated, and it creates a conflict. The leader have to know how to make good organisational environment. The leader should be able to give advice for subordinates, The leader should be balance give the opportunity to subordinates to speak. No one dominates the conversation. Everybody have the same portion. The excellent is that there is no trade off between Output and the Solidarity!

Dark Solving Problem like A Penicillin (1)

Imagine how penicillin works in our body. Actually Penicillin does not cure our body, penicillin just able to reduce the level of pain. Our body has the real recovery system that can work automatically when virus attacks body. Penicillin have another bad impact to the body, again the antibiotic just postponed the real pain compiled in the end. Just like bias and solution that only trading off one good to another bad. Making real solutions that can cure the illness, not just postpone the problem. Making good looks solution, but actually create faults.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.