Masyarakat pasar adalah masyarakat yang melaksanakan kegiatan jual beli dan tawar menawar. Tawar menawar adalah ciri khas dan menjadi keunggulan pasar tradisional. Pasar ini merupakan lokasi yang bebas dan menarik bagi masyarakat. Yang menjadi menarik lagi adalah hal tawar menawar mulai dari senilai 1000 rupiah. Angka ini terlihat kurang berharga untuk anak muda masa kini. Padahal kita lihat pada keuntungan beras petani lokal adalah berkisar 500 rupiah paling rendah dan tidak sampai 2000 rupiah.
Jadi hal tawar menawar mempunyai landasan yang kuat untuk memenangkan hal yang kecil. Sungguh menarik melihat interaksi di pasar tradisional. Tawar menawar ini pun menghasilkan nada tinggi dari pelakunya. Pembeli dengan seenaknya bermain dengan harga. Penjual akan kecewa ditinggalkan oleh calon pembeli. Dalam hawa yang tidak senyaman supermarket, pelaku pelaku ini kerasan melaksanakan kegiatan dengan antusias.
Ekonomi pasar tradicional ini lebih stabil ketika crisis global melanda Indonesia. Hal ini terjadi karena dampak yang merembet berasal dari transaksi pasar modal. Transaksi pasar modal ini menjembatani bagi pemodal asing untuk melakukan bisnis di Indonesia. Sehingga sudah ada benang merah antara perusahaan besar di indonesia dan asing. Selain itu juga bisnis skala besar melakukan transaksi antar negara. Hal ini membuat keadaan ekonomi negara yang sangat bergantung pada nilai mata uang asing dan stabilitas ekonomi asing.
Kita melihat pasar tradisional yang interaksi jual beli ini dari lokal untuk lokal. Jagung yang ditanam di desa dan pengunungan di jual untuk masyarakat Indonesia sendiri. Sirkulasi dari bibit jagung sampai pembeli dilakukan di dalam zona lokal. Tidak adanya intervensi pemodal asing dan penanaman modal asing. Modal pun berasal dari hasil transaksi jual beli. Pasar tradisional akan tetap ramai pengunjung walaupun keadaan ekonomi dunia melemah. Memang untuk krisis yang sangat parah, pasar tradisional akan terkena dampaknya, namun setelah melalui proses yang panjang.