Derajat Kesehatan Masyarakat – bagian dari isi buku
Masalah kesehatan sangat erat kaitannya dengan kualitas sumber daya manusia. Dukungan fasilitas utama dan pendukung dalam bidang kesehatan sangat penting untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Gambar 4.4 menunjukkan masih rendahnya dukungan fasilitas pendukung kesehatan berupa apotek dan toko obat. Dalam kurun waktu 5 tahun jumlah apotek memang bertambah, namun hingga akhir 2009 jumlahnya hanya 7 apotek. Padahal Kabupaten Pohuwato memiliki 13 kecamatan. Berarti untuk 1 apotek rata-rata harus melayani kurang lebih 2 kecamatan. Sedangkan untuk toko obat tidak terlihat peningkatan yang signifikan, bahkan sempat berkurang di tahun 2007. Namun di akhir tahun 2009, jumlah toko obat mencapai 6 toko.
Gambar 4.4 Jumlah Apotek dan Toko Obat di Kabupaten Pohuwato, 2005-2009
Masalah utama dari dukungan fasilitas utama dan pendukung ini adalah tidak meratanya lokasi apotek dan toko obat. Untuk apotek hanya tersedia di 3 kecamatan, yaitu: Kecamatan Marisa, Kecamatan Buntulia, dan Kecamatan Paguat. Untuk toko obat hanya tersedia di 5 kecamatan; yaitu Kecamatan Popayato, Kecamatan Popayato Timur, Kecamatan Marisa, Kecamatan Randangan, dan Kecamatan Taluditi. Kecamatan lainnya bahkan tidak memiliki apotek maupun toko obat.
Fasilitas pendukung berupa rumah sakit dan pusat kesehatan di Kabupaten Pohuwato relatif tidak menunjukkan peningkatan signifikan dalam kurun waktu 5 tahun (lihat Gambar 4.5). Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan pos pelayanan terpadu (posyandu) peningkatannya cukup tinggi melebihi 100% dalam 5 tahun terakhir. Pertumbuhan fasilitas kesehatan lainnya masih sangat kurang. Bahkan jumlah pondok bersalin desa (polindes) dan puskesmas pembantu (pustu) justru turun. Jumlah puskesmas keliling (pusling) dan rumah sakit tetap, yaitu 7 unit untuk pusling dan 1 unit rumah sakit.
Gambar 4.5 Jumlah Rumah Sakit dan Pusat Kesehatan di Kabupaten Pohuwato, 2005-2009
Dukungan tenaga medis di Kabupaten Pohuwato masih jauh dari cukup (lihat Gambar 4.6). Hingga tahun 2009, jumlah tenaga dokter di Kabupaten Pohuwato hanya 19 orang. Berarti untuk 1 orang dokter rata-rata melayani 1-2 kecamatan. Begitu pula untuk tenaga perawat dan bidan. Untuk perawat hingga akhir tahun 2009 hanya tersedia sebanyak 81 orang, berarti untuk 6-7 perawat harus melayani 1 kecamatan. Untuk bidan hingga akhir tahun 2009 hanya ada 52 orang. Artinya, 1 kecamatan rata-rata dilayani oleh 4 bidan. Dukungan tenaga medis sangat penting dalam dukungannya terhadap kesehatan masyarakat.
Gambar 4.6 Jumlah Rumah Sakit dan Pusat Kesehatan di Kabupaten Pohuwato, 2005-2009